TORNADO
Angin
Tornado adalah suatu angin pusaran kuat skala menengah dari kumpulan
arus kuat awan gelap yang merentang ke permukaan bumi. Saat muncul angin
Tornado, kerap disertai dengan satu atau beberapa pilar awan berbentuk
corong seperti “belalai gajah” dari dasar awan dan menjulur ke bawah,
dengan disertai badai angin dan hujan, petir atau rambun (batu es). Jika
Tornado melewati permukaan air, ia dapat menarik air ke atas, dan
membentuk tiang air, berdekatan dengan awan. Jika melewati daratan,
kerap akan merobohkan rumah, menumbangkan tiang listrik, bahkan menarik
manusia, ternak atau benda-benda lain ke dalam pusarannya dan dibawa
ketempat lain.
Angin Tornado kerap terjadi pada saat hujan
disertai petir di musim panas, dan sebagian besar muncul pada sore hari
hingga menjelang malam, skala terjangannya kecil, diameter Tornado
umumnya berkisar antara puluhan hingga ratusan meter. Waktu
berlangsungnya Tornado biasanya hanya beberapa menit, paling lama juga
tidak lebih dari beberapa jam. Terjangan anginnya sangat kuat, kecepatan
angin di sekitar pusat dapat mencapai 100-200 meter/jam. Daya
perusaknya sangat kuat, tempat yang dilalui angin Tornado, kerap akan
membuat pohon-pohon yang dilaluinya tercabut dari akarnya, menjungkir
balikan mobil, menghancurkan bangunan dan sebagainya, terkadang menarik
pergi manusia.
Secara umum, angin Tornado merupakan suatu Siklon
(pusaran angin). Saat ia mengadakan kontak dengan permukaan bumi,
diameternya berlainan dari beberapa meter hingga 1 km, namun rata-rata
berkisar ratusan meter. Jangkauan dampak yang diakibatkannya, dari
beberapa meter hingga puluhan kilometer bahkan ratusan kilometer, tempat
yang dilaluinya akan menyapu segala macam benda. Di atas samudera,
terutama di daerah tropis, jika muncul pemandangan serupa disebut
Tornado laut.
Sebagian besar Tornado di belahan bumi utara
berpusar berlawanan dengan jarum jam, sebaliknya di belahan bumi selatan
berpusar searah jarum jam. Mekanisme yang persis terjadinya Tornado
saat ini masih dalam penelitian, umumnya mengganggap berhubungan dengan
aktivitas atmosfer.
Sejak dari abad ke 19, ketepatan ramalan
cuaca meningkat drastis, radar cuaca dapat memprediksi angin Tornado,
Thypoon (Taufan) dan berbagai badai perusak lainnya.
Meski angin
Tornado merupakan angin dengan kecepatan angin tertinggi dan perusak
terkuat, namun karena jangkauan perusaknya terbatas, maka hanya
digolongkan dalam urutan terakhir.
THYPOON (TOPAN)
Sistem
siklon (pusaran angin) daerah tropis yang agak kuat yang terjadi di
perairan laut selatan dan Samudera Pasifik barat, disebut Thypoon. Pada
1989 silam, World Meteorological Organization (WMO) menetapkan, bahwa
menurut ukuran rata-rata kekuatan angin terkuat di sekitar pusat pusaran
angin daerah tropis, pusaran angin daerah tropis dibagi 4 kategori
yaitu tekanan rendah tropis, badai angin tropis, badai angin tropis kuat
dan Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin di bawah 8
tingkat disebut tekanan rendah tropis, 8-9 tingkat disebut badai angin
tropis, 10-11 tingkat disebut badai angin tropis kuat, 12 atau di atas
12 tingkat disebut Taufan. Pusaran angin tropis dengan kekuatan angin 12
tingkat atau di atas 12 tingkat di sekitar pusat Australia, samudera
pasifik timur, samudera atlantik disebut Thypoon.
Ditinjau dari
kejadian rata-rata bertahun-tahun, Thypoon di belahan bumi utara
sebagian besar terjadi pada Juli-Oktober, terutama awal Agustus,
September paling sering terjadi Thypoon. Namun tahun yang tidak sama
bisa berselisih cukup besar.
Meski daya perusak Thypoon tidak sehebat Tornado, namun karena dampaknya luas, maka ia digolongkan dalam urutan ke-4.
GEMPA BUMI (EARTHQUAKE)
Gempa
bumi, yaitu getaran cepat litosfer. Berdasarkan sebab terjadinya gempa
bumi dapat dibagi dua jenis : gempa bumi tektonik dan gempa bumi
vulkanik. Gempa bumi tektonik dampaknya paling luas pada manusia.
Terjadinya gempa bumi ini karena tegangan bagian dalam bumi, sehingga
menyebabkan perubahan struktural bumi. Lapisan batuan dalam kerak bumi,
dimana dibawah efek tegangan bumi dalam jangka panjang, akan terjadi
kemiringan dan lekukan, saat tegangan bumi yang terakumulasi melampaui
batas maksimum yang dapat ditahan lapisan batuan, maka akan terjadi
kesalahan letak dan retakan secara tiba-tiba di daerah lapisan batuan
yang lemah, sehingga energi yang terakumulasi dalam jangka waktu panjang
tiba-tiba dilepaskan, dan menyebar ke 4 penjuru dalam bentuk gelombang
gempa, sehingga terjadi getaran di permukaan bumi.
Dua pola
penyebaran Gelombang gempa: Gelombang bujur (longitudinal) dan gelombang
lintang (tranversal). Kecepatan penyebaran gelombang bujur sangat
cepat, kekuatan sebarannya sangat kuat, jadi saat terjadi gempa. Pertama
lebih dulu mencapai permukaan bumi, saat demikian, orang-orang yang
berada di pusat gempa akan merasa terguncang. Selanjutnya gelombang
lintang tiba, kemudian bumi mulai goyang, bila parah, akan mengakibatkan
rumah roboh, tanah merekah, jalan raya berubah bentuk (retak).
Besar
kecilnya gempa umumnya menggunakan tingkat gempa untuk menentukan
skalanya. Semakin besar energi yang dilepaskan gempa, maka skalanya juga
semakin tinggi. Setiap bertambah satu tingkat, maka energinya juga akan
meningkat kurang lebih 30 kali lipat.
Gempa bumi adalah suatu
fenomena alam yang umum. Rata-rata setiap hari di atas bumi ada gempa
bumi, dan rata-rata terjadi 5 juta kali setiap tahun, di antaranya gempa
bumi yang terasa kurang lebih 50.000 kali, sedang gempa keras di atas 7
pada skala richter rata-rata kurang dari 20 kali.
Gempa bumi
desktruktif yang kuat dalam waktu singkat dapat merobohkan rumah,
menghancurkan jembatan, waduk dan bangunan, yang secara langsung
menimbulkan bencana hebat pada manusia. Bahkan dapat mengakibatkan
bencana banjir, kebakaran, Tsunami, zat beracun dan dan bencana sekunder
lainnya. Karena itu digolongkan dalam urutan ke-3.
TSUNAMI
Tsunami
adalah suatu gelombang laut yang memiliki daya perusak yang kuat.
Aktivitas bumi seperti gempa bawah laut, letusan gunung berapi atau
tanah longsor dan sebagainya kemungkinan juga akan mengakibatkan
Tsunami.
Ketika terjadi gempa, stratum (lapisan) dasar laut
mengalami keretakan, sebagian stratum naik atau tenggelam secara
tiba-tiba, dan inilah yang mengakibatkan segenap lapisan dari dasar laut
hingga ke permukaan mengalami “goncangan” keras. “Goncangan” ini tidak
sama dengan gelombang yang biasa kita jumpai. Gelombang laut umumnya
hanya naik di sekitar permukaan, tingkat kedalamannya tidak besar.
Sedang “goncangan” air laut yang disebabkan gempa adalah fluktuasi
segenap sistem air dari permukaan laut ke permukaan, energi yang
terkandung didalamnya sangat mengejutkan.
Gelombang dahsyat
menjulang tinggi saat Tsunami, ketinggiannya bisa mencapai lebih dari
puluhan meter, membentuk “dinding air”. Selain itu, gelombang panjang
Tsunami sangat besar, bisa menyebar ribuan km dengan pengikisan energi
yang sangat kecil. Karena sebab di atas, jika Tsunami mencapai pesisir
pantai, maka “Dinding air” akan menerjang ke daratan, dan menimbulkan
ancaman serius terhadap jiwa dan harta benda manusia.
Karena kedahsyatannya yang berdampak luas, sehingga Tsunami di golongkan dalam urutan ke-2.
LETUSAN GUNUNG BERAPI
Gunung
berapi bukan gunung yang menyemburkan “api”, yang disemburkannya adalah
suatu zat kental bersuhu tinggi, dan zat ini disebut magma (lahar).
Saat gunung berapi meletus, pemandangan akan tampak sangat menakjubkan.
Karena suhunya yang tinggi, dan mendapat tekanan kuat dari kerak bumi,
karena itu, jika bertemu dengan daerah yang agak tipis dan bercelah,
maka laharnya akan meluncur ke permukaan dengan deras.
Terjadinya
gunung berapi adalah di bawah permukaan bumi, daerah yang semakin
dalam, maka suhunya juga akan semakin tinggi, di kedalaman sekitar 20
mil, tingginya suhu cukup melumerkan sebagian besar batuan. Saat batuan
lumer akan mengembang dan perlu ruang yang lebih luas. Materi yang
dilumerkan oleh suhu tinggi ini akan naik menelusuri celah. Saat tekanan
lahar lebih besar dari tekanan batuan di permukaannya, akan meletus dan
membentuk sebuah gunung berapi.
Ketika gunung berapi meletus,
akan diiringi dengan gemuruh yang menggetarkan bumi, batu-batuan
beterbangan, dan lahar yang bukan main panasnya menyembur deras dari
bawah tanah, menelan segala yang benda di sekelilingnya, dan dalam
sekejab mata, sekitar puluhan mil lingkungan tersebut diselimuti dalam
sehamparan kabut tebal. Bahkan terkadang, karena letusan gunung berapi,
dapat membuat tanah datar dalam sekejab membentuk sebuah gunung besar
yang menjulang tinggi, seperti pembentukan gunung Kilimanjaro di dekat
khatulistiwa dan gunung ke tuo pa ke xi. Terkadang, bisa juga dalam
sekejab menelan segenap desa dan kota kabupaten, seperti kota Longbei
misalnya.
Letusan gunung berapi yang keras bukan saja dapat
menghancurkan kota kabupaten, bahkan bisa mengubah sebagian besar atau
bahkan iklim sedunia. Karena itu, gunung berapi digolongkan dalam urutan
pertama dan memang pantas mendapat sebutan penghancur ekstrem.