Aduuhhh............pucinkk gak punya pacar???
Baca dulu donk supaya gak pucink. Dijamin deh yang namanya pacar pasti gak akan kepikiran lagi.
Salah
satu keputusan terpenting yang harus diambil oleh seseorang dalam
kehidupannya adalah tentang siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya.
Keputusan ini menjadi keputusan yang sangat penting mengingat bahwa
secara mendasar perkawinan hanya dirancang TUHAN untuk dilakukan sekali
sepanjang hidup. Menikah dengan orang yang salah berarti mengalami
kekecewaan seumur hidup; tetapi menemukan orang yang tepat, akan
mendatangkan tahun-tahun yang dapat dinikmati bersama.
Masalah
yang sangat utama adalah bagaimana menemukan orang yang tepat? Apakah
memang betul TUHAN telah menetapkan seseorang (tertentu dan hanya satu)
untuk menjadi pendamping hidupku? Kalau ya, bagaimana caranya supaya
bisa menemukan orang tersebut? Kalau tidak, apa yang seharusnya saya
lakukan untuk menemukan orang yang tepat (dari beberapa alternatif
kemungkinan yang ada diantara banyak ciptaan TUHAN) tersebut?
Dalam proses pemilihan tersebut,ada beberapa pedoman penting:
Umur
Berbicara soal umur, soal waktu. Kapan dan umur berapa kita mulai pacaran, mulai memilih teman hidup bahkan menikah?
Tiap
masyarakat, tiap zaman mempunyai patokan sendiri-sendiri kapan biasanya
orang mulai menikah. Abad yang silam dimana di kota-kota tertentu hanya
ada sekolah hingga SD atau SMP atau sampai hari ini di daerah dan
pedalaman, maka sangat lazim jika orang menikah setelah lulus SMP. Hal
yang sama akan menjadi tertawaan jika dilakukan di Jakarta.
Tidak
ada patokan yang memberikan batasan dalam hal usia. Yang saya bisa
ajarkan adalah jika seseorang sudah cukup ‘dewasa’ dalam pengertian bisa
dan mampu hidup mandiri, secara rohani, pribadi, emosi dan ekonomi,
jika seseorang berani untuk ‘meninggalkan ayahnya dan ibunya’ dalam arti
prioritas, dalam arti tidak lagi tergantung dan mengandalkan orang tua
secara ekonomi dan emosi, maka boleh saja seseorang mulai mencari teman
hidup.
Saya ajarkan untuk mencari teman hidup dalam arti
sungguh-sungguh mencari isteri atau suami untuk dinikahi, bukan mencari
‘pacar’ untuk uji coba cocok atau tidak.
Tanda kedewasaan lainnya
adalah berani mengambil keputusan, bertanggung jawab, juga dia tahu
kriteria apa yang dibutuhkan karena sudah mengenal jati diri, mengenal
diri sendiri, mengenal sifat, temperamen dasar dan karakter sendiri dan
mulai bisa mengerti teman hidup semacam apa yang diperlukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar